Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Mughni Labib menegaskan bahwa konteks dakwah dalam Islam yang asli adalah dakwah rahmatan lil alamin. Yakni dakwah dengan menebar kebaikan. Dengan menjadi pelopor kebaikan, maka jika kebaikan itu ditiru oleh orang lain, maka sang pelopor juga akan mendapatkan pahala kebaikan. Begitu pula sebaliknya pada kejahatan atau kemungkaran, maka dosa akan diperoleh si pelopor dari orang yang menirunya berbuat jahat.
Dikatakan pula bahwa manusia yang paling beruntung adalah jika dirinya mati tetapi kebaikannya tetap hidup dan yang paling celaka adalah jika dia mati keburukannya tetap hidup. Dengan kebaikan yang tetap hidup maka pahala akan terus mengalir kepadanya dan jika kejahatannya tetap hidup maka dosa akan terus mengalir. Karenanya konsep dakwah yang murni adalah menebar kabaikan.
Mitra Polri
Sebanyak 50 penyuluh agama Islam pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Rabu (28/10) dinobatkan menjadi Dai Kamtibmas. Kapolres Cilacap melalui Kasat Bimas Agus Subiyanto mengucapkan terima kasih kepada Penyuluh agama Islam Cilacap atas inisiatif kerja sama yang baik dalam kepenyuluhan.
Ditegaskan pula bahwa dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas), Polri sangat membutuhkan penyuluh agama Islam. Harapannya kemitraan antara Polri dan Kemenag melalui para penyuluhnya akan dapat mewujudkan Harkamtibmas yang solid. Sebagai langkah awal, para penyuluh selain mendapatkan materi Harkamtibmas, juga akan mendapatkan kartu identitas dari Polri dan bila memungkinkan juga mendapat seragam khusus.
Sementara itu Ketua Pokjaluh Cilacap Aid Mustakim mengatakan bahwa penyuluh merasa bangga bisa membantu tugas Polisi. Melalui materi keagamaan dan dengan bahasa agama, para penyuluh akan secara bijak mengintegrasikan materi Harkamtibmas. Sehingga fungsi kepenyuluhan yang semula murni di bidang keagamaan, kedepan ditambah dengan program kepenyuluhan dari Institusi Polri.