Sebanyak 40 orang guru agama Katolik dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga SLTA di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Cilacap mengikuti orientasi tenaga kependidikan, Selasa – Kamis (23-25/6) di Aula SMA Yos Sudarso Jalan Ahmad Yani No 54 Cilacap.
Penyelenggara Katolik Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Yusup Adi Prajoko mengatakan, bahwa orientasi ini diadakan untuk menyiapkan guru agama Katolik yang siap secara tekhnis. Tehnis tersebut mencakup penyampaian materi pelajaran agama dengan Kurikulum 2013 kepada peserta didik. Harapanya, setelah mengikuti orientasi ini guru dapat mengimplementasikannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari sekolah secara tepat dan sesuai dengan materi yang disampaikan.
Kasubag TU Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jasmin sebagai salah satu nara sumber mengatakan, bahwa tantangan dan tanggung jawab guru agama sekarang lebih berat. Kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan perubahan mental dan watak peserta didik. Dampak negatif yang terasa dari perkembngan IPTEK adalah menurunya moralitas peserta didik.
Lebih lanjut Jasmin, menjelaskan bahwa guru agama diharapkan lebih mengutamakan mendidik dari pada mengajar. Karena mendidik lebih ditekankan kepada pembentukan watak sebagai produk utama sedang mengajar hanya sebatas mentrasfer ilmu saja.
Materi dan Narasumber
Narasumber bimtek adalah, Kakankemenag Cilacap, Kasubag TU Kemenag Cilacap. Sedangkan narasumber ahli yakni, Guru Agama Katolik dari Kementerian Agama Depok, Tokoh Agama Katolik dari Cilacap dan Pekalongan.
Denis Yuswanto mengarahkan peserta bimtek untuk mengimplementasikan tehnik pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Tehnik tersebut meliputi proses peserta didik melakukan pengamatan, bertanya, bereksperimen, mengumpulkan informasi (asosiasi) dan melakukan komunikasi.Kemudian dimunculkan dalam proses pembelajaran, terutama terprogram dalam bentuk RPP di kegiatan inti.
Pemateri Atrik Wibowo dalam pemaparannya menekankan pada hak warga negara atas perubahan kurikulum 2013. Dinyatakan bahwa kurikulum tersebut menuntut guru pendidikan agama Katolik dan inovatif dalam model pembelajaran. Penguasaan terhadap Informasi dan Technology(IT) menjadi mutlak agar wawasanya bertambah, dengan begitu akan munculkan kreatifitas. (an)