Untuk menggali dan mengembangkan potensi madrasah diniyah takmiliyah dalam memperkokoh eksistensinya di masyrakat, FKDT Kabupaten Cilacap akan segera menggelar Pekan Olah Raga dan Seni Diniyah Takmiliyah (PORSADIN). Perhelatan akbar tingkat kabupaten tersebut rencananya akan berlangsung Minggu (9/8) di Komplek Masjid Besar Kecamatan Karangpucung. Ketentuan tersebut ditetapkan pada rapat koordinasi pengurus FKDT kecamatan se Kabupaten Cilacap, Selasa (9/6) di ruang rapat Kankemenag Cilacap.
“Ini merupakan hajatan besar untuk kedua kalinya. Untuk itu, evennya harus lebih baik dari yang pertama. Segala sesuatu yang menjadi catatan atas proses pelaksanaan Porsadin pertama, harus kita jadikan bahan evaluasi sehingga bisa meminimalisir kemungkinan kesalahan yang terjadi. Koordinasi merupakan hal pertama dan utama dalam menyelesaikan bebagai masalah yang timbul. Kunci sukses sebuah kegiatan, walau sekecil apapun adalah koordinasi,” ungkap Ketua FKDT Kabupaten Cilacap, Waryono.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, melalui Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Mohamad Saefudin Zuhri menegaskan, bahwa dalam meningkatkan eksistensi Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Takmiliyah (FKDT), Kementerian Agama baru bisa memberikan dukungan teknis dan moral. Dukungan berupa dana masih sangat terbatas, namun pihaknya akan terus berusaha mengusulkan agar Kemenag bisa mendapatkan DIPA yang sesuai untuk FKDT.
“Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten selama ini, alhamdulilah sudah mulai membuahkan hasil. Memang belum sesuai yang kita harapkan, tetapi paling tidak, cukup lumayan untuk mendukung biaya operasional. Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemkab Cilacap, kita akan meningkatkan koordinasi dan kerjasama, agar ke depan madrasah diniyah semakin mendapat perhatian lebih dan makin eksis di masyarakat,” tegasnya.
Materi dan peserta
Materi lomba terdiri atas dua belas mata lomba, yakni tahfidz, cerdas cermat diniyah, pidato bahasa Arab, pidato bahasa Indonesia, kaligrafi, murotal wal imla, atletik, puisi Islami, futsal, hafalan Aqidatul Awam, Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) mencakup kitab Safinatunnajah Bab Thoharoh hingga Shalat dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Peserta rapat tampak sedikit tegang saat membahas teknis pelaksanaan dan metode penjurian. Keadaan tersebut membuat pimpinan rapat mengambil langkah tegas dengan menjelaskan dan membahas secara mendetail dalam memadukan perbedaan persepsi.
Peserta merupakan hasil seleksi terbaik Porsadin tingkat kecamatan, yang telah laksanakan sebelumnya. Tiap kecamatan akan mengirim kontingen sebanyak 42 peserta putra dan putri, sehingga jumlah keseluruhan sekitar 1.050 peserta. (on)