Mendekati pelaksanaan prosesi ibadah haji, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap telah melakukan berbagai persiapan. Salah satunya adalah bimbingan manasik haji massal tingkat kabupaten pada Rabu (27/7) di Gedung IPHI Cilacap.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khumsiatiningsih dalam pemaparannya menggarisbawahi kepada kewaspadaan terhadap orang yang belum dikenal. Imbauan ini disampaikan untuk menghindarkan para jamaah haji dari tindakan yang tidak diinginkan. Menurutnya tidak sedikit jama’ah yang tertipu oleh orang yang seolah-olah menawarkan jasa dengan penuh ramah dan kelembutan. Dengan demikian kenyamanan dan kekhusukan para jamaah selama menjalani prosesi ibadah haji bisa terjaga.
Sementara itu, Kuswantoro dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap mengimabau para jama’ah calon haji diimbau agar menjaga asupan gizi, banyak minum air putih serta berusaha berada di dalam ruangan apabila memungkinkan. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat berada di tanah suci.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa perlunya mewaspadai cuaca ekstrim di tanah suci karena dapat mengakibatkan Heat Stroke. Menurutnya kasus heat stroke ini cukup banyak dialami oleh jemaah haji saat berada di Arab Saudi, mengingat suhu udara yang cukup tinggi.
Berdasarkan data tahun 2015, cukup banyak jamaah haji asal Indonesia yang mengalami heat stroke. Gejala ini muncul terutama saat berada di Padang Arafah yang bersuhu 50 derajat lebih.
Adapun gejala atau tanda-tanda heat stroke ini diantaranya adalah kulit panas, kering, kemerahan. Kemudian nafas menjadi terasa cepat dan berat, denyut jantung semakin cepat, sakit kepala seperti ditusuk-tusuk, serta gejala saraf lainnya seperti kejang dan otot terasa kram. (on)