Sebagai salah satu penentu kualitas pendidikan madrasah, Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) memiliki peran yang strategis. Sehingga pelaksanaannya harus dipersiapan sebaik mungkin. Terlebih mulai tahun 2018 akan ditambah dengan sistem berbasis komputer atau UAMBN BK.
Sebagai langkah antisipasi dan kehati-hatian, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap menggelar sosialisasi UAMBN dan UAMBN BK, Selasa (27/2) di Fave Hotel Cilacap.
Materi utama pada sosialisasi kali ini adalah diskusi terkait berbagai masalah teknis yang dihadapi masing-masing madrasah. Tak ketinggalan, pengawas rumpun madrasah yang membawahi aliyah dan tsanawiyah ikut bergabung. Perang pengawas madrasah ini sekaligus sebagai kepanjangan tangan Kemenag di lapangan.
Berbagai masalah teknis sebagai pokok pembahasan akhirnya menghasilkan perencanaan. Dengan sinkronisasi antara kepala madrasah dan pengawas di lapangan menjadikan diskusi makin kental. Endingnya, Kakankemenag mendapat gambaran lebih jelas tentang kelancaran pelaksanaan UAMBN dan UAMBN BK 2018.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun dalam sambutannya menegaskan bahwa, walaupun UAMBN merupakan kegiatan tahunan, sosialisasi masih sangat diperlukan. Hal ini untuk mengatasi berbagai masalah teknis yang nyatanya masih saja ditemukan saat pelaksanaan. Terlebih mulai tahun 2018 terdapat dua macam UAMBN, yakni ditambah berbasis komputer atau UAMBN BK dan UAMBN biasa yang menggunakan kertas.
“Kegiatan UAMBN memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. Karenanya, biayanya pun bersumber dari negara sehingga kita tidak bisa meremehkan eksistensinya. Dan ini merupakan titik awal apakah madrasah penyelenggara akan mengalami kenaikan ataukan penurunan kualitas. Sehingga pelaksanaannya harus dipersiapkan sematang mungkin,”Tuturnya.(On)