Teknik menghafal al Qur’an paling ampuh adalah dengan mengulang-ulang ayat maupun surah. Terkait berapa kali mengulang itu tergantung dari kemampuan masing-masing. Semakin cepat hafal, maka semakin sedikit mengulang.
Pernyataan tersebut disampaikan Pengasuh santri, ustad Mohamad Harun Arrosyid, kepada para kepala MTs se-Kabupaten Cilacap, (12/12) di Pondok Pesantren Daarul Qur’an Tangerang. Acara tersebut merupakan kegiatan Studi Banding KKM MTs Kabupaten Cilacap.
Menurutnya, tidak ada teknik menghafal yang secara khusus. Bahkan masing-masing santri mempunyai teknik tersendiri. Hal ini didasarkan atas selera tiap santri yang berbeda.
Mengenai waktu, tiap santri juga memiliki kekhasan sendiri-sendiri. Misalnya ada yang suka menghafal di malam hari, pagi hari, siang hari atau bahkan sore hari. Penggunaan waktu ini dilakukan santri berdasarkan keadaan jiwa masing di mana pada waktu tertentu dia merasa semangat.
Yang lebih berat dalam menghafal al Quran adalah saat setoran, di mana tiap santri harus menghafal secara keseluruhan surah tertentu. Saat setoran santri harus menghafal surah yang sudah terlampaui sebelumnya. Berbeda dengan hafalan yang ayat-ayatnya masih fresh.
Setoran jika diistilahkan dalam mata pelajaran umum adalah ulangan atau tes. Tidak sedikit dijumpai santri yang cepat menghafal ternyata saat setoran mengalami kesulitan. Dan tidak sedikit pula santri yang lambat menghafalnya saat setoran lancar.
“Berapa kali santri harus mengulang ayat itu tidak ada batasannya. Jika sekali sudah hafal ya sudah. Tetapi jika sekali, dua kali, atau bahkan 50 kali dan belum hafal ya diulang terus hingga hafal. Intinya karakter, kecerdasan dan selera sangat menentukan cepat atau lambatnya menghafal al Qur’an,”tegasnya.(on)