Sebanyak 48 anggota takmir masjid se Kabupaten Cilacap, Senin-Kamis (8-11/6) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) angkatan II di Gedung Riptaloka komplek Pendopo Kabupaten Cilacap.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Mughni Labib menegaskan bahwa dalam rangka mewujudkan misi Kementerian Agama, yakni meningkatkan kualitas kehidupan dan kerukuan umat beragama, takmir masjid harus berkualitas. Takmir merupakan salah satu ujung tombak tercapainya misi tersebut. Karenanya, peningkatan mutu takmir masjid melalui bimbingan teknis merupakan kegiatan sebuah keharusan, bahkan sangat mendesak.
Begitu strategisnya peran takmir masjid dalam membangun kualitas umat beragama, eksistensi mereka harus ditonjolkan. Keterbatasan anggara di Kemenag, bukanlah suatu masalah, yang penting koordinasi. Buktinya, Pemerintah Kabupaten Cilacap bersedia menggelontorkan dana untuk pelatihan takmir masjid. Kegiatan tersebut pertama kali dilaksanakan pada November 2014, dan Juni 2015 merupakan angakatan kedua.
Usulan pendidikan bagi takmir masjid sengaja diajukan kepada Pemkab Cilacap dalam rangka mendukung suksesnya program Bangga Mbangun Desa. Kemenag sebagai mitra Pemkab harus selalu bersinergi sehingga akan terwujud kebersamaan. “Dengan kebersamaan, apapun bisa dilaksanakan,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Cilacap, Tato Suwarto Pamuji, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Pemasyarakatan dan Sumber daya manusia Sucipto, menegaskan bahwa kegiatan Bimtek bagi takmir masjid merupakan kegiatan yang mulaia dan penting. Pasalnya, nilai perjuangan takmir masjid bagi umat Islam mencakup dunia akhirat. Begitu mulianya, takmir masjid jabatannya sangatlah tinggi, bahkah lebih tinggi dari pejabat negara sekalipun.
Karenanya, bimtek takmir masjid merupakan wujud nyata pelaksanaan program Bangga mbangun desa, yakni mencakup pilar pendidikan dan lingkungan sosial budaya. Fungsi takmir masjid yang sangat bagi pembangunan umat beragama, akan sangat strategis bagi pembangunan manusia yang seutuhnya.
Kualitas kehidupan umat beragama, akan sangat berdampak pada terciptanya situasi kondusif bagi pelaksanaan pembangunan. Untuk itu, pendidikan takmir masjid diharapkan menjadi kunci sukses bagi terlaksananya pembangunan segala bidang di seluruh desa.
Narasumber dan materi
Adapun narasumber adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Mughni Labib, Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Cilacap, KH Sahlan Nasir, dan Kasi Bimas Islam Moeh Tongat. Materi terdiri atas Organisasi masjid, membangun karakter takmir masjid dan pengembangan manageman masjid.
Moeh Tongat menandaskan pada masjid mempunyai induk organisasi yang berfungsi sebagai wadah pergerakan kemajuan pembangunan umat yakni Dewan Masjid Indonesia (DMI). Karena itu, organisasi harus punya struktur dan visi misi yang jelas dan terprogram sehingga apa yang menjadi tujuan bisa terwujud.
Sementara itu, KH Sahlan Nasir menekankan pada pembangunan karakter takmir masjid. Takmir harus memahami peran masjid dan fungsinya, dan empat karakter wajib yang harus dimiliki adalah beriman kepala Allah SWT dan hari akhir, mendirikan salat, membayar zakat dan tidak takut kecuali kepada Allah.
Keempat karakter dasar tersebut harus terus dikembangkan dan diperbaharui sehingga selalu sesuai dengan kebutuhan sosial. Di antara kebutuhan sosial yakni aktualisasi diri dan kreatifitas, kemampuan interaksi sosial, berwwasan ke depan dan mau introspeksi diri. (on)