Dalam rangka meningkatkan kualitas penguasaan ilmu keagamaan sejak dini, santri Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dan Madrasah diniyah takmiliyah (Madin) diberikan pendidikan praktek manasik haji.
Mereka merupakan para santri TPQ dan Madin Kecamatan Jeruklegi dan Kesugihan. Even kali ini, Ahad (05/11) adalah giliran Jeruklegi sebagai tuan rumah. Untuk menambah daya tarik santri, panitia mengambil tempat Lapangan Rawa Bendungan. Sedangkan jumlah santri yang mengikuti mencapai 1.700 santri dari 54 lembaga.
Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Cilacap, Mahruri mengatakan, bahwa manasik akbar merupakan salah satu cara meningkatkan syiar TPQ dan Madin di masyarakat. Sehingga diharapkan minat masyarakat untuk mempercayakan TPQ dan Madin mendidik putra-putri mereka juga meningkat.
“Manasik akbar diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri baik bagi para santri maupun orang tua. Kegiatan lapangan ditujukan untuk menghilangkan kebosanan sehingga dengan rasa senang ilmu yang didapat bisa berkesan selamanya. Faktor inilah yang mendorong para pengelola TPQ dan Madin bersama-sama menggelar latihan manasik haji,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya lahirnya Perda Keagamaan memang harus bisa meningkatkan gairah pendidikan keagamaan secara nyata.
“Saya ikut merasa bangga kepada para pengelola pendidikan keagamaan. Mereka tidak digaji oleh pemerintah bahkan tunjangan kesejahteraan pun belum. Namun antusis mereka dalam memberikan bimbingan tidak patah semangat. Keadaan inilah yang saya harapkan terus bisa berlangsung selamanya. Terlebih nanti kalau sudah mendapat perhatian dari pemerintah,”katanya.(On)