Generasi yang bermartabat merupakan dambaan setiap masyarakat. Namun dalam mewujudkannya memerlukan usaha keras yang melibatkan banyak kalangan. Salah satu cara yang ditempuh pemerintah adalah melalui penanaman Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, teknik mendidik juga harus berubah dan dinamis. Hal ini karena teknik mendidik akan menghasilkan persepsi atau pemahaman yang juga berbeda. Untuk itulah guru PAI harus terus berinovasi menciptakan metode-metode barus yang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia.
Pendidikan agama sangat penting peranannya dalam mewujudkan generasi yang berakhlakul karimah. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Mughni Labib, Senin (6/2) pada acara Bedah SKL PAI SMP di Gedung Wanita Patra Cilacap.
Pihaknya menyambut baik acara Bedah SKL PAI SMP. Menurutnya,kegiatan tersebut menunjukkan keseriusan para guru PAI dalam mensukseskan hasil ujian. Melalui bedah SKL guru PAI agar mengkaji, meneliti dan menganalisanya dengan baik untuk kemudian dicarikan formulasi yang tepat sesuai hasil yang didapat. Guru Pai juga agar memberikan metode, teknik maupun trik-trik khusus dalam mensikapi soal-soal ujian. Sehingga para siswa bisa mengikuti ujian dengan baik dan hasilnya bisa maksimal.
Lebih lanjut ditegaskan bahwa, hal terpenting yang tidak boleh dikesampingkan adalah nilai pendidikan agama itu sendiri. Bisa jadi siswa dengan nilai ujian yang tinggi, namun akhlak atau kelakuannya belum sesuai nilainya. Hal inilah yang harus menjadi titik fokus guru PAI.
Bagaimanapun, akhlak siswa baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat merupakan cermin berhasil atau tidaknya kegiatan pendidikan agama. Karenanya, guru PAI dituntut untuk menyeimbangkan antara pendidikan dan pengajaran. Guru PAI harus mempau menjadi teladan yang baik bagi para siswanya. Dengan demikian, pendidikan agama tidak melulu teori, tetapi praktek dan bukti nyata dalam kehidupan sehari-hari.(on)