Pada acara pengajian rutin hari Selasa (19/1), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Mughni Labib mengatakan, bahwa sebagai bangsa yang besar dengan masyarakat yang majemuk, kita harus memiliki sikap toleransi yang tinggi. Sejarah bangsa Indonesia membuktikan kejayaannya pada masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Namun karena timbul rasa saling curiga, akhirnya timbullah perpecahan yang mengakibatkan peperangan dan kejayaan itupun akhirnya runtuh.
Kementerian Agama sedang gencar menguhkan integritas, kecurigaan antar aparatur harus dihilangkan atau diminimalisir. Rasa saling percaya yang sudah terjalin supaya dipupuk menuju terciptanya integritas Kementerian Agama. Saling menghargai sesama aparatur, pimpinan kepada yang dipimpin dan sebaliknya juga harus dilestarikan.
Komunikasi
Kunci dari suskesnya program meneguhkan integritas adalah komunikasi. Melalui komunikasi, segala sesuatu bisa dibicarakan dan dirembuk. Dengan demikian sifat saling curiga kepada siapapun bisa diminimalisir. Selain itu, komunikasi juga merupakan dasar koordinasi dalam sebuah sistem.
Dicontohkan, ketika Nabi Muhammad saw berjalan di tengah malam yang agak gelap bersama isterinya, kemudian dilihat dari kejauhan oleh seorang sahabatnya, kemudian Beliau mengundangnya dan mengatakan, “Ini isteri saya”. Dari contoh tersebut sangat jelas digambarkan, bagaimana Islam secara teliti mengajarkan cara menghilangkan kecurigaan dan membangun komunikasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan kantor maupun di masyarakat, aparatur Kementerian Agama supaya bisa menjadi contoh dalam meminimalisir kecurigaan. Terlebih di saat sedang hangatnya aksi terorisme, komunikasi antar umat beragama agar terjalin dengan baik. (on)