Cilacap – Kegiatan Sima’an dan Khotmil Qur’an di kalangan pemerintah merupakan hal yang sangat langka. Sebagai salah satu kearifan lokal, tentunya tradisi yang muncul dari pondok pesantren tersebut perlu dilestarikan. Sehingga atas usulan Kementerian Agama, Pemkab Cilacap mengeluarkan kebijakan gelaran Sima’an dan Khotmil Qur’an setahun sekali, yakni dalam rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Cilacap.
Sebagai wujud tanggung jawab sekaligus ungkapan syukur, Kementerian Agama Kabupaten Cilacap dengan senang hati berjibaku sebagai panitia penyelenggara. Untuk memastikan kegiatan berjalan dengan baik, Kamis (15/3) panitia Sima’an dan Khotmil Qur’an dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Cilacap ke-162 menggelar rapat ceking akhir di Ruang Rapat Kankemenag.
Kakankemenag Kab. Cilacap melalui Kasi Bimas Islam, Aziz Muslim menekankan agar seluruh panitia bekerja dengan dasar ikhlas beramal. Hal ini sebagai ciri khas karakter aparatur Kemenag yang berjiwa al Qur’an. Menurutnya, perjuangan memasukkan kegiatan Sima’an dan Khotmil Qur’an di kalangan pemerintah tidaklah mudah. Sehingga kegiatan istimewa tersebut juga harus dipersiapkan secara istimewa pula.
Sebagaimana telah ditegaskan pada rapat sebelumnya oleh Kakankemenag bahwa, panitia harus bersemangat tinggi walaupun anggaran dari Pemkab Cilacap sangat minim. Lancarnya kegiatan keagamaan merupakan cermin layanan Kemenag. Sehingga jiwa Ikhlas Beramal harus betul-betul ditanamkan dalam jiwa yang terdalam.
Ditegaskan Kasi Bimas Islam, “Dalam bekerja kita harus selalu berjiwa Al Qur’an, sehingga dalam hati dan pikiran kita akan selalu tenang dan penuh semangat. Aparatur yang berjiwa Al Qur’an tidak akan memandang seberapa besar imbalan yang akan diterima. Namun sebaliknya, seberapa besar pekerjaannya bisa bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Inilah yang dapat membawa kita menjadi aparatur yang selalu ikhlas beramal. Keihlasan merupakan derajat tertinggi yang dapat dilakukan manusia. Sehingga hasilnya pun diharapkan akan menjadi yang terbaik baik umat,”Ungkapnya.(On)