Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mewanti-wanti petugas agar memberikan layanan terbaik. Calon jamaah haji (Cjh) yang notabenenya adalah calon tamu Allah sudah selayaknya mendapat perhatian khusus. Untuk itu, seluruh petugas baik Kemenag, Kepolisian, Kesehatan maupun bagian Kesra agar bekerja secara maksimal.
Pesan tersebut disampaikan Mukhdiyono, aparatur Bagian Kesra Pemkab Cilacap pada Kamis (20/7) saat Rapat Koordinasi teknik pemberangkatan Cjh di Kankemenag Cilacap. Dikatakan lebih lanjut bahwa Pemkab Cilacap sedang berusaha agar tahun-tahun berikutnya tidak ada lagi iuran. Anggaran trasportasi tahun 2017 hanya untuk 900 Cjh, sedangkan realisasinya adalah 1.024. Waktu untuk penyesuaian sudah tidak memungkinkan. Akibatnya, Cjh harus iuran untuk menambah sebuah armada bus.
“Tahun depan Pak Bupati tidak mau mendengar lagi ada Cjh yang mengeluh karena banyaknya iuran. Walaupun iuran itu di luar koordinasi pemerintah tetapi pihaknya berusaha untuk memenuhi seluruh kebutuhan, terutama transportasi. Sehingga tidak ada lagi iuran tambahan terkait transportasi karena sudah dijamin oleh Pembkab,” katanya.
Sebagaimana tahun-tahun terakhir, Kemenag Cilacap melaksanakan teknik jemput bola. Teknik ini dilakukan dengan membuat beberapa titik pemberangkatan dimana Cjh harus kumpul dan dijemput langsung menggunakan bus. Tujuannya adalah untuk menghindari kekacauan akibat konsentrasi masa yang sangat besar. Dengan begitu, konsentrasi masa terbagi menjadi enam hingga sembilan titik sehingga tidak terlalu semrawut.
Hal tersebut dikemukakan Kakankemenag Kab Cilacap melalui Kasi PHU, Khumsiatiningsih selaku koordinator pemberangkatan.
“Teknik jemput bola sudah terbukti ampuh untuk menghindari kesemrawutan jamaah akibat antusias masyarakat. Seperti yang sudah, koordinasi lapangan mulai dari barat adalah KUA Majenang, KUA Sidareja, KUA Gandrungmangu, KUA Kawunganten, KUA Cilacap Utara, KUA Kesugihan, KUA Kroya dan KUA Sampang. Dengan begitu diharapkan Cjh akan merasa nyaman dengan layanan perjalanan,”katanya.(On)