Sebagai sebuah rutinitas menjelang Hari amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama, Selasa (27/12) Kemenag Kab. Cilacap menggelar Donor Darah di Aula Kankemenag. Kegiatan diikuti seluruh aparatur Kementerian Agama di wilayah Eks Kotip Cilacap.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, melalui Kasubbag TU Jasmin menegaskan bahwa Donor darah merupakan bagian dari misi sosial. Yang istimewa dari donor darah menurutnya adalah belajar ikhlas. Kata Ikhlas sebagai logo Kementerian Agama merupakan nilai tertinggi dalam ibadah manusia. Ibadah apapun tanpa adanya keikhlasan maka nilainya diragukan.
“Saat donor darah, kita menyumbangkan darah untuk siapa kita tidak tahu. Di sini ada unsur toleransi kepada sesama umat manusia, antar suku, ras dan agama. Jika di dalam Islam menolong hewan saja bisa mengantarkan manusia ke sorga, apalagi menolong sesama manusia. Di sinilah nilai keagamaan seseorang diuji. Dan yang mebuat istimewa adalah usai donor darah kita tidak menayakan atau mengingat-ingat untuk siapa darah saya nanti? Darah saya untuk pejabat, orang miskin, suku atau agama lain? Tidak ada satu pun pedonor yang menanyakan hal tersebut. Inilah tanda-tanda keikhlasan seseorang. Jadi berbahagialah orang yang bisa mendonorkan darahnya,”katanya.
Berdasarkan jumlah peserta yang hadir terdapat delapan puluh tiga yang berpartisipasi. Akan tetapi hanya delapan belas yang berhasil mendonorkan darahnya. Hal ini disebabkan banyak di antara mereka yang tidak memenuhi syarat. Di antaranya, para siswa yang sedang PKL belum berusia 17 tahun. Para pegawai belum memenuhi kriteria batas minimum waktu donor darah. Dan yang paling banyak adalah darah mereka tidak memenuhi persyaratan karena penyakit yang dideritanya.
Satu hal yang masih disayangkan terjadi di era yang serba canggih dan moderan ini. Ternyata beberapa pegawai masih takut dengan jarum. Keadaan ini tentunya disayangkan akibat kekeliruan pendidikan saat kecil. Untuk itu, kepada para aparatur dihimbau untuk tidak menakut-nakuti anaknya dengan kata-ata suntik.(on)