Dalam rangka menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif, Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MTsN Majenang menggelar Diklat selama tiga hari. Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja bareng Balai Diklat Keagamaan Semarang.
Ketua panitia Diklat, Makhrus mengatakan, Diklat tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru khususnya tentang pembuatan media pembelajaran interaktif. Di samping itu, kegiatan diklat juga sebagai sarana tukar informasi dan menguatkan silaturahim sebagai modal peningkatan kinerja.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap dalam sambutannya mengatakan bahwa kemampuan guru harus dinamis ke arah yang lebih baik. Hal ini disebabkan ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Ditambah lagi akan derasnya arus informasi yang menuntut semua orang bergerak cepat.
“Derasnya arus informasi harus diimbangi dengan ilmu pengetahuan dan skill yang memadai. Jika tidak, maka siap-siaplah untuk tersingkir dari persaingan global yang sangat keras. Karenanya, pembuatan media pembelajaran yang interaktif merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak. Melalui pembelajaran interaktif, maka ruang belajar akan semakin luas dan tak terbatas,”tuturnya.
Dalam materinya, Kakankemenag menjelasakan tentang kebijakan Kemenag kepada peserta yang berjumlah 40 guru MTs tersebut. Di antara kebijakan adalah Populis, Islami, dan Mandiri yaitu madrasah yang mampu mengelola dan mengembangkan madrasah itu sendiri tanpa menggantungkan pada yang lain.
Mandiri merupakan sasaran utama kegiatan sebagai bukti eksistensi di masyarakat. Dan kemandirian ini ditandai dengan peningkatan kualitas kinerja layanan madrasah dan kesejahteraan materil dan non materil.(on)